oleh: Drs. H. Imran Effendy Hasibuan, MA.
menyingkap tabir rahasia Ilahi
Berdasarkan al-Quran dan Sunnah
Sesuai Faham Imam Mujtahid Sunni
(ISBN: 979-25-0701-9)
BAB I
TAHARAH
- Hikmah dan Keutamaan Bersuci
Setiap orang dianjurkan menjaga kesucian dirinya. Bersuci ialah membersihkan badan atau jasad dari kotoran dan najis serta menyucikan hati dari sifat-sifat tercela. Membersihkan badan semata tanpa disertai penyucian hati dan rahasia hati merupakan “kemunafikan”. Di luar tampak keimanan tetapi dalam hatinya penuh dengan kekufuran. Pada waktunya sifat “nifaq” akan muncul ke permukaan dan mengubah imej jasad dari bersih dan menarik menjadi tercela. Sebab, lidah mengucapkan kata-kata kotor dan anggota badan melakukan perbuatan tercela.
Setiap orang akan berpenampilan bersih dan menarik ketika berinteraksi dengan orang yang dianggapnya terhormat dan penting. Saya dan juga Anda tentu tidak terkecuali. Tapi semuanya harus dilakukan dengan ikhlas semata-mata untuk mencapai ridha Allah. Tanpa niat yang ikhlas aktifitas tidak akan dinilai sebagai ibadah.
Orang yang hanya membersihkan diri, pakaian dan tempat shalatnya dari najis dan kotoran semata, tidak membersihkan hati dari syirik, riya dan sifat tercela lainnya, berarti ia tidak menyadari kehadiran Allah dalam shalatnya. Jika hal ini Anda lakukan berarti Anda mencoba menipu Allah.